Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Seorang mahasiswi berinisial GR (19) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, tewas usai sempat kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit. Polisi menemukan 1 kg sianida di rumah GR yang kini sedang diselidiki asal-usulnya.

“Itu akan didalami (temuan 1 kg siandia di kamar korban), yang penting sudah diamankan. Ada hubungan nda dengan bahan yang digunakan pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Boltim AKP Denny Tampenawas, Kamis (7/3/2024).

GR tewas pada Selasa (5/3). Mahasiswi tersebut tewas usai memakan buah yang diduga telah dicampur dengan racun.

“Masih dalam penyelidikan. Karena sampai sekarang so tanya-tanya p orang (sudah tanya-tanya) dorang nda tau ada dpa dari mana (mereka belum tahu dari mana),” katanya dengan dialek Manado.

Denny mengatakan korban diduga memakan buah yang diduga telah dicampur racun sianida di depan ibunya berinisial MP. Hal itu berasal dari kesaksian ibu korban yang mengaku sempat meminta buah tersebut, namun tidak diberikan oleh korban.

“Di hadapan ibunya itu sempat, depe mama bilang (sempat ibunya berkata) ‘boleh nda mo rasa itu buah segar itu’ (bisa nggak ibu makan buah segar), tapi dia bilang (korban mengatakan) ‘jangan ma (jangan ibu), itu sudah dicampur dengan sianida’. Cumankan dpe mama nda percaya kalau itu sudah dicampur (tapi saat itu ibunya tidak percaya dikira bercanda sudah dicampuri sianida),” katanya.

Awalnya MP mengira perkataan putrinya saat itu hanya candaan semata. Sampai beberapa menit kemudian, korban mengalami kejang-kejang yang membuat MP panik dan melarikan korban ke rumah sakit terdekat.

“Pas dia minum (saat korban minum), kejang-kejang dia. Langsung dibawa ke rumah sakit. Sampe di sana (di rumah sakit) sudah meninggal dia,” tambahnya.

Tampenawas menambahkan, hingga saat ini kepolisian tengah mendalami aksi nekad bunuh diri yang dilakukan GR. Pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi serta motif dibalik kejadian ini.

“Kita menunggu hasil autopsi, tapi dugaan seperti itu (meninggal karena sianida). Karena di TKP juga ditemukan ada bahan-bahan dicurigai itu sianida. Penyebab bunuh diri masih didalami, apakah sakit hati seperti apa, yang pasti masih dalam pendalaman,” paparnya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *