Kepala Distrik Yaffi, Laurensius Pikindu, S.Ap di dampingi aparat kampung Vavenumbu Distrik Yaffi (Foto : NR/fajarharapan.id)

Keerom, Fajarharapan.id – Sekolah Dasar (SD) Negeri Favenumbu, Keerom, Papua sudah dua tahun ditutup. Persoalannya guru yang ditempatkan di daerah terpencil tersebut tidak pernah datang. Sementara Kadisdikbud Keerom terkesan cuek saja persoalan ini.

Dari pantauan fajarharapan.id bersama Kepala Distrik Yaffi di lokasi, terlihat tak ada aktivitas kegiatan belajar mengajar, anak anak usia sekolah terlihat mengikuti orang tua, entah ke ladang, ikut meramu sagu, bahkan berburu.

Hal ini menjadi potret permasalahan yang harus diselesaikan, oleh pihak pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Keerom. Jika ini terus dibiarkan, maka anak yang berada di lokasi tersebut tidak bisa sekolah.

Salah satu tokoh masyarakat Kampung Vavenumbu Simon Kri, di sela-sela pertemuannya bersama Kepala Distrik Yaffi di Vavenimbu, Jumat (18/3/2022) mengatakan, kepala sekolah memang sudah tidak lagi berada di tempat ini termasuk beberapa guru.

Kata Simon, ada beberapa guru sudah lama tidak ke tempat tugas, sehingga SD Negeri Vavenimbu sudah tidak lagi berfungsi sebagai tempat untuk mendidik generasi masa depan negeri ini.

“Kami minta supaya dinas terkait serius menanggapi hal ini, kepala sekolah memang sudah tidak muda lagi, sehingga dia sulit untuk datang ke daerahterpencil seperti Vavenimbu ini,” ujarnya. 

Dia minta Kepala Disdikbud Keerom untuk mengevaluasi kepala sekolah dan diganti dengan yang muda lebih enerjit agar bisa datang ke sekolah setiap waktu. Selain itu dia juga memohon agar Dinas P & K menempatkan guru guru yang mau betah tinggal di daerah tersebut. Jangan cuek saja persoalan ini, sebab sudah dua tahun sekolah itu ditutup, tidak ada tindaklanjut dari Dinas Pendidikan.

Menanggapi keluhan warga Kampung Vavenumbu terkait tidak adanya tenaga pengajar di SD Negri Vavenumbu, Kepala Distrik Yaffi Laurensius Pikindu, S.Ap mengatakan, dirinya sangat sesalkan hal ini bisa terjadi.

“Saya sendiri sudah tinjau langsung di sekolah sehingga laporan ini saya terima untuk selanjutnya akan dijadikan sebuah laporan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.

Tentunya pihak Distrik sangat sesalkan dengan adanya laporan ini, karena selama ini banyak bantuan pemerintah melalui Dinas P & K, ada tunjangan, insentif, dana Bos dan lainnya namun kenyataanya tidak ada guru yang bertugas di SD Negeri Favenimbu.

Menurut KA Distrik Yaffi, siapapun petugas apalagi tenaga pengajar (Guru) tidak boleh meninggalkan tempat tugas dengan alasan yang tidak jelas. Sebab awal menjadi pegawai negeri, sudah mengambil sumpah janji bahwa siap ditempatkan di mana saja dan siap melaksanakan tugas.

Pemerintah Distrik akan melanjutkan laporan ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk segera mengambil langka guna mengatasi persoalan yang dihadapi SD Negeri Vavenumbu.

“Kami akan melanjutkan laporan ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar segera mencarikan solusinya, sehingga proses belajar mengajar di SD Negeri Fafenimbu dapat berjalan seperti biasa,” tegasnya. (NR)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *